BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setelah mempelajari ilmu – ilmu tentang hadits
selama satu semester ini, sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa sanad itu
merupakan rangkaian para rawi yang dijadikan sandaran para pentakhrij hadits
untuk menentukan kualitas suatu matan hadits. Nilai suatu hadits sangat
dipengaruhi oleh hal ihwal, sifat-sifat, tingkah laku, biografi,
madzhab-madzhab yang dianutnya, serta cara penerimaan dan penyampaian suatu
hadits dari satu rawi kepada rawi yang lain.
Oleh karena itu, sangat penting kiranya ada bab
yang khusus membahas tentang sejarah – sejarah para rawi hadits. Dalam makalah
ini kami akan membahas sedikit tentang sejarah para rawi hadits sebagai langkah
awal dalam mempelajari ilmu rijalul hadits.
1.2
Tujuan
Pembahasan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memaparkan penjelasan –penjelasan tentang sejarah – sejarah para perawi hadits
yang juga dengan sejarah itu, dapat ditentukan kualitas sebuah hadits.
1.3
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Ahmad ?
2. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Bukhari ?
3. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Muslim ?
4. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Abu Dawud ?
5. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Ibnu Majah ?
6. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Turmudzi ?
7. Bagaimana
sejarah kehidupan Imam Nasa'i ?
BAB
II
PEMBAHASAN
SEJARAH
SINGKAT PARA RAWI HADITS
Dalam bab pembahasan ini, kami akan
membahas sedikit tentang sejarah para rawi hadits. Yang kami bahas dalam bab
ini adalah sejarah Imam As - Sab'ah ( امام السبعة ), karena mereka adalah
ulama' perawi hadits yang paling besar pengaruhnya dalam periwayatan hadits.
Adapun Imam As – Sab'ah itu, mereka adalah Imam Ahmad, Imam Bukhori, Imam
Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Ibnu Majah, Imam Turmudzi, dan Imam Nasa'i.
- IMAM AHMAD
Beliau terkenal dengan
nama Imam Ahmad Ibnu Hanbal. Nama asli beliau adalah Abu Abdullah Ahmad ibn
Muhammad ibn Hanbal Asy-Syaibany Al-Marwazy Al-Baghdady. Beliau berasal dari
Maru, namun dilahirkan di Baghdad karena ketika ibundanya sedang mengandungnya,
beliau pergi ke Baghdad dan dilahirkan disana pada bulan Robi'ul Awal tahun 164
H. atau bulan Nopember tahun 780 M.
Selama di baghdad,
beliau belajar pada Yazid ibn Harun dan Yahya ibn Sa'id sampai umur 19 tahun.
Ketika Imam Syafi'i memberikan kuliah di Baghdad, beliau juga sering turut
serta. Pada kesempatan inilah beliau semoat diperintah oleh Imam Syafi'i untuk
memperdalam ilmu hadits. Beliau meriwayatkan hadits dari Basyar ibn
Al-Mufadhol, Ismail ibn Ulainah, Sufyan ibn 'Uyainah, Yahya ibn Sa'id
Al-Qaththan, Abu Daus Ath-Thoyalisi, Asy-Syafi'i, Mu'tamir ibn Sulaiman, dan
lain sebagainya.
Beliau telah menyusun
musnad, yang didalamnya terdapat hadits – hadits yang tidak ditemukan oleh
orang lain. Musnad Imam Ahmad ini terdiri dari 6 jilid yang memuat tidak kurang
dari dari 30.000 atau 40.000 hadits ynag telah beliau seleksi dari 75.000
hadits. Beliau juga menyusun kitab-kitab lain, diantaranya adalah Al-'Ilal,
At-Tafsir, An-Nasikh wal Mansukh, Az-Zuhd, Al-Masail, Al-Fadhoil, Al-Faro'id,
Al-Manasik, Al-imam, dan lain lain.
Dalam pernikahannya,
beliau dikaruniai dua orang anak yang terkenal dalam bidang hadits yakni Shalih
dan Abdullah yang banyak menerima hadits dari ayahnya dan memesukkan sejumlah
hadits ke dalam musnad ayahnya.
Akhirnya, sesudah
beliau mencapai derajat Al-Imam, lantas beliau mengundurkan diri dari tugasnya
dan masuk dalam kehidupan zuhud, beliau wafat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal 241
H. atau 31 Juli 855 M. pada usia ke 75 tahun di Baghdad.
- IMAM BUKHORI
Nama lengkapnya adalah
Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail inb Al-Mughirah ibn Bardizbah Al-Bukhary.
Beliau lebih dikenal dengan nama Al-Bukhary, hal ini disandarkan pada tempat
kelahirannya, yakni Bukhara. Ayahnya yang bernama Ismail terkenal sebagai
ulama' Shalih. Sementara kakeknya yang masuk islam mula-mula adalah Al-Mughirah
yang diislamkan oleh Al-Yaman Al-Ja'fi gubernur Bukhara.
Imam Bukhari sejak kecil
telah ditinggalkan oleh ayahnya, namun tidak berarti lepas kontrol, berkat
usaha yang dilakukan ibunya, beliau muncul ke permukaan dengan segudang
bakatnya yang cenderung luar biasa. Beliai memilki ketajaman ingatan dan
hafalan yang melebihi orang lain. Ketika usianya menginjak 10 tahun, beliau
mempelajari ilmu hadits pada Ad-Dakhili, seorang ahli yang mahir dalam bidang tersebut.
Setahun kemudian beliau mulai menghafal hadits – hadits Nabi SAW. dan sudah
berani mengoreksi kesalah dari guru yang keliru menyebutkan periwayatan hadits.
Dan dalam usia 16 tahun, beliau sudah menghafal hadits-hadits dalam kitab
karangan Al-Mubarak dan karangan Waqi' Al-Jarrah, serta melawat ke berbagai
kota untuk mendatangi ulama'-ulama' hadits, diantaranya adalah kota Maru,
Naisaburi, Ray, Baghdad, Basrah, Kufah, Madinah, Makkah, Mesir, Damaskus, dan
'Asqolani.
Guru-gurunya dalam
bidang hadits lebih dari 1000 orang. Beliau sendiri pernah menyebutkan kalau
kitab Shahih Al-Bukhari disusun dari hasil menemui 1.080 orang guru dalam
bidang ilmu hadits.
Untuk mendapatkan
keterangan yang lengkap tentang suatu hadits, baik mengenai hadits itu sendiri
maupun mengenai orang yang meriwayatkannya, beliau melawat ke daerah-daerah
seperti Syam, Mesir, Aljazair, Basrah, Kufah, Baghdad, Dan lain lain. Dari
pelawatannya tersebut, beliau berhasil mengumpulkan sekitar 600.000 hadits,
300.000 hadits di antaranya beliau hafal. Hadits yang dihafalnya ini terdiri
atas 200.000 hadits yang tidak shohih, dan 100.000 hadits yang shohih.
Ketelitian beliau yang
sangat tinggi dalam periwayatan suatu hadits menyebabkan para ulama' hadits
menempatkan kitab Ash-Shahihnya pada peringkat pertama dalam urutan kitab-kitab
hadits.
Imam Bukhari dilahirkan
pada malam tanggal 13 Syawal 194 H. dan wafat dada tanggal 30 Ramadlan tahun
256 H.
- IMAM MUSLIM
Nama lengkap beliau
adalah Abu Husai Muslim ibn Al-Hijjaj Al-Qusyairi An-Naisabury. Beliau dinisbatkan
kepada An-Naisabury karena lahir dan wafat di Naisabur.
Imam muslim adalah
orang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan dan memiliki kegigihan dalam
mencarinya, terutamadalam bidang hadits. Semenjak kecil, ketika ketika umurnya
menginjak 14 tahun, beliau mulai mengkhususkan diri belajar ilmu hadits pada
guru-gurunya di Naisabur. Karena ketertarikannya pada hadits, beliau melawat ke
luar negeri untuk memperdalami bidang hadits, di antaranya ke Hijaz, Irak,
Suriah, dan Mesir.
Dalam perjalananya ini
beliau bertemu guru-guru terkemuka dalam bidang hadits, di antaranya adalah
Imam Bukhari, Tirmidzi, Yahya ibn Sa'id, Muhammad ibn Makhlad, Muhammad ibn
Ishaq ibn Khuzaimah, Muhammad ibn Abdul Wahab Al-Farra, Ahmad ibn Salamah, Abu
Awamah, Ya'qub ibn Ishaq Al-Isfarayini, Nalr ibn Ahmad, dan sebagainya.
Imam Muslim lahir di
Naisabur pada tahun 206 Hijriyah dan wafat di Naisabur pula pada tahun 261
Hijriyah.
- ABU DAWUD
Nama lengkap beliau
adalah Abu Dawud Sulaiman ibn Al-Asy'ats Al-Azdi. Beliau adalah seorang ulama',
hafidh, dan ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan keislaman, khususnya ilmu fiqh
dan hadits.
Pendidikannya dimulai
dengan belajar bahasa Arab, Al-Qur an, dan pengetahuan agama lainnya. Menginjak
usianya yang ke 21 tahun, beliau mulai melakukan penjelajahan untuk mencari
ilmu keberbagai Negara Islam, di antaranya adalah Hijaz, Syam, Mesir, Baghdad,
Khurasan, Ray, Hrat, Kuffah, Tarsus, Basrah, dan sebagainya.
Dalam perjalanan
tersebut, beliau bertemu dengan banyak guru dan pakar hadits. Kepada merekalah
beliau berguru, di antara mereka adalah Ibn Amr Ad-Darir, Abdullah ibn
Maslamah, Qa'nabi, Abi Al-Walid Ath-Thayalisi, Sulaiman ibn Harb, Ahmad ibn
Muhammad ibn Harun Al-Khalal Al-Hanbali, Yahya ibn Ma'in, Qutaibah ibn Sa'id,
Ubaidillah ibn Umar ibn Maisarah, Abu Bakar ibn Abi Syaibah, Muhammad ibn
Musanna, Muhammad ibn Al-'Ala, dan lain sebagainya.
Pasca perjalanan
studinya, beliau berhasil menyusun kitab hadits yakni Sunan Abi Dawud. Dalam
kitab tersebut, Abu Dawud mengumpulkan 4.800 hadits yang beliau sarikan dari
500.000 hadits yang dihafalnya. Kitab ini disusun berdasarkan sistematika fiqh,
yakni memuat hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum.
Abu Dawud lahir di
Basrah pada tahun 202 Hijriyah, dan wafai pada tahun 275 Hijriyah di Basrah
juga.
- IBNU MAJAH
Nama lengkap beliau
adalah Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid, dan terkenal dengan nama Ibnu Majah.
Beliau mulai belajar
sejak masih muda. Disebutkan, bahwa ia mulai belajae hadits sejak usia 15 tahun
pada seorang guru bernama Ali ibn Muhammad At-Tanafasi. Pasa usia 21 tahun,
beliau mulai mengunjungi berbagai Negara , di antaranya adalah Ray, Basrah,
Kuffah, Baghdad, Khurasan, Mesir, dan lain sebagainya. Dari perjalanannya,
beliau telah berhasil mengumpulkan beribi-ribu hadits dari guru-guru terkemuka,
di antaranya dari Abu Bakar ibn Abi Syaibah, Muhammad ubn Abdullah ibn Nurmayr,
Hisyam ibn Ammar, Ahmad ibn Al-Azhar, Basyar ibn Adam, para pengikut Imam
Malik, dan Al-Lays.
Disamping itu, banyak
pula yang meriwayatkan hadits dari beliau, di antaranya adalah Ibnu Sibawaih,
Muhammad ibn Isa As-Saffar, Ishaq Ibn Muhammad, Sulaiman ibn Yazid, Ibrahim ibn
Dinar Al-Jarasyi Al-Hamdani, dan lain sebagainya.
Dengan bekal ilmu yang
dimilikinya, beliau mencurahkan ilmu pengetahuannya dalam bentuk tulisan. Di
antara hasil karangannya adalah As-Sunan, suatu karya yang termasyhur dalam
ilmu hadits, dan dikenal dengan Sunan Ibnu Majah.
Imam Ibn Majah lahir di
Qazwin, Irak pada tahun 209 Hijriyah, dan wafat di Qazwin pula pada tanggal 20
Ramadlan tahun 273 Hijriyah.
- IMAM TURMUDZI
Nama lengkap beliau
adalah Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah, salah seorang ulama' terkemuka
dalam bidang hadits.
Beliau banyak menerima
hadits dari Abdullah ibn Musawiyah Al-Jumahi, Ali ibn Hujar Al-Mawaezi,
Qutaibah ibn Sa'id Ats-Tsaqafi, abu Musbah, Abu Bakar Az-Zuhdi Al-Madini,
Ibrahim ibn Abdullah ibn Hatim Al-Hawari, dan sebagainya.
Sebagai panutan dalam
bidang hadits, sudah tentu beliau memiliki murid yang banyak dan mereka inilah
yang kemudian meriwayatkan hadits darinya. Diantara mereka adalah Al-Mahmudi
yang meriwayatkat kitab Al-Jami'.
Imam Turmudzi dikenal
sebagai salah seorang ulama' yang mendapat asuhan dan didikan dari Imam
Bukhari. Dari beliaulah Imam Turmidzi mempelajari ilmu hadits, mendalami fiqh,
dan sebagainya. Berkat kecerdasab dan kepandaiannya dalam bidang hadits, Imam
Bukhari merasa kagum padanya sekaligus mengakui kelebuhannya tersebut.
Mengenai karya Imam
Turmudzi yaitu kitab Al-Jami', sebagaimana komentar yang disampaikan oleh Abu
Ismail Abdullah ibn Muhammad Al-Anshary, yang mengatakan bahwa Jami'
At-Tirmidzi memiliki keistimewaan dan kelebihan bila dibandingkan dengan Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim, kedua kitab shahih ini hanya dapat dipahami dan
diambil manfaatnya oleh orang-orang yang berilmu luas saja. Tapi berbeda dengan
kitab Jami' At-Tirmidzi, orang dengan mudah dapat memahami isinya. Selain dari
kitab tersebut, sesungguhnya Imam Turmudzi telah banyak menyusun kitab lain,
namun sampai saat ini yang berkembang di masyarakat hanyalah kitab Al-Jami'
At-Tirmidzi dan kitab Asy-Syamail saja.
Imam Turmudzi lahir
pada tahun 209 Hijriyah dan wafat pada tahun 279 Hijriyah.
- IMAM NASA'I
Nama lengkap beliau
adalah Abu Abdurrahman Ahmad ibn Syu'aib ibn Ali ibn Sinan An-Nasa'i, dengan
nama panggilan Abu Abdurrahman An-Nasa'i.
Sebagai salah seorang
ulama' hadits, beliau menyusun kitab tentang hadits yakni Sunan An-Nasa'i yang
dinamakan Al-Mujtaba.
Masa kecil beliau
dilewatkan di kota kelahirannya, Nasa' Khurasan, dengan belajar menghafal
Al-Qur'an dan mempelajari ilmu-ilmu dasar Islam. Kemudian pada usianya yang ke
15 tahun, beliau mulai pengembaraanya untuk memperdalam ilmu pengetahuan
khususnya ilmu hadits. Imam Nasa'i sempat mengembara ke Hijaz, Irak, Mesir,
Syam, dan Aljazair. Disanalah beliau berjumpa dengan para ulama' pakar ilmu
hadits.
Nama-nama guru beliau
sekaligus sebagai sumber menerima hadits adalah Qutaibah ibn Sa'id, Ishaq ibn
Ibrahim, Ahmad ibn Abduh, Amr ibn Ali, Hamid ibn Mas'adah, Imran ibn Musa,
Muhammad ibn Maslamah, Ali ibn Hajar, Muhammad ibn Mansuh, Ya'qub ibn Ibrahim,
Harits ibn Miskin, Ali ibn Tarsyam, Muhammad ibn Abdul A'la, Mahmud ibn
Ghailan, Abu Dawud As-Sijitsani, dan lain sebagainya.
Setelah menjadi
muhadits, beliau tinggal di Mesir. Di sinilah beliau menyebarkan
hadits-haditsnya dan diterima oleh murid-muridnya. Diantara mereke yang
meriwayatkan hadits An-Nasa'i adalah Abu Basyar Ad-Daulabi, Abu Qasim
Ath-Thabari, Abu Ja'far At-Tahawi, Muhammad ibn Harun ibn Syu'aib, Abdul Maimun
ibn Rasyid, dan lain sebagainya.
Selain sebagai ahli
hadits, beliau juga seorang fuqaha' yang bermadzhabkan Syafi'i yang zahid,
wara', dan juga seorang politikus. Terbukti beliau pernah terjun ke medan
perang bersama gubernur Mesir untuk memerangi musug negara.
Imam Nasa'i menulis
beberapa kitab yaitu As-Sunanul Kubra, As-Sunanul Mujtaba, At-Tamyiz,
Adl-Dlu'afa', Khasha'ish Amirul Mu'minin Ali ibn Abi Thalib, Musnad Ali, Malik,
Manasik al-Hajj, dan kitab tafsir.
Setahun sebelum wafat,
beliau pindah dari mesir ke Damaskus. Di kota ini beliau menulis kitab
Khashaish Ali ibn Abi Thalib, dengan harapan supaya penduduk Damaskus tidak
lagi membenci Ali ibn Abi Thalib. Kemudian beliau pindah ke Makkah dan wafat
pada tahun 303 H. Jenazahnya dimakamkan di antara bukit Shafa dan Marwah, pada
usia 85 atau 87 tahun.
BAB III
KESIMPULAN
v Imam Ahmad berasal dari Maru,
namun dilahirkan di Baghdad karena ketika ibundanya sedang mengandungnya,
beliau pergi ke Baghdad dan dilahirkan disana pada bulan Robi'ul Awal tahun 164
H. atau bulan Nopember tahun 780 M. , beliau wafat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal
241 H. atau 31 Juli 855 M. pada usia ke 75 tahun di Baghdad.
v Imam Bukhari lahir di Bukhara pada malam
tanggal 13 Syawal 194 H. dan wafat dada tanggal 30 Ramadlan tahun 256 H
v Imam
Muslim lahir di Naisabur pada tahun 206 Hijriyah dan wafat di Naisabur pula
pada tahun 261 Hijriyah.
v Abu
Dawud lahir di Basrah pada tahun 202 Hijriyah, dan wafai pada tahun 275
Hijriyah di Basrah juga.
v Imam
Ibn Majah lahir di Qazwin, Irak pada tahun 209 Hijriyah, dan wafat di Qazwin
pula pada tanggal 20 Ramadlan tahun 273 Hijriyah.
v Imam
Turmudzi lahir pada tahun 209 Hijriyah dan wafat pada tahun 279 Hijriyah.
v Imam
Nasa'i lahir di Khurasan dan wafat di Makkah pada tahun 303 H. Jenazahnya
dimakamkan di antara bukit Shafa dan Marwah, pada usia 85 atau 87 tahun.
DAFTAR
PUSTAKA
Soetari,
Endang.1994.Ilmu Hadits Kajian Riwayah dan Dirayah.Bandung:CV.MIMBAR
PUSTAKA
Al-'Asqalani,
Ibn Hajar.Bulughul Marom.Surabaya:Al-Hidayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar