Hubungan Ilmu Akhlak Dengan
Psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa meerupakan ilmu yang mempelajari
tentang perilaku dan proses mental yang terjadi pada manusia. Dengan kata lain
ilmu ini meneliti tentang peranan yang digunakan dalam perilaku manusia.
Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan
dengan pikiran (kognisi), perasaan (emosion), dan kehendak (konasi). Dengan
demikian, psikologi merupakan sebuah ilmu penting yang harus dipelajari sebelum
kita mengkaji tentang akhlak. Prof. Ahmad Lutfi berpendapat, “ilmu akhlak tidak
akan bisa dijabarkan dengan baik tanpa dibantu oleh ilmu jiwa (psikologi).”
Itulah yang menyebabkan Imam Al Ghozali sebelum mengajar ilmu akhlak, beliau
mengajarkan terlebih dahulu kepada muridnya mengenai ilmu jiwa, dan itulah
mengapa Imam Al Ghozali menyusun kitab Ma’arijul
qudsi fi madaarji ma’ariftin nafsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu jiwa
dan ilmu akhlak bertemu karena pada dasarnya objek atau sasaran kedua ilmu
tersebut adalah manusia. Melalui ilmu jiwa, sifat-sifat psikologis yang
dimiliki seseorang, jiwa yang bersih
dari dosa dan maksiat serta dekat dengan tuhan misalnya, akan melahirkan sikap
dan perbuatan yang tenag pula, sebaliknya jiwa yang kotor, banyak berbuat
maksiat dan kesalahan serta jauh dari Tuhan akan melahirkan jiwa yang jahat,
sesat dan menyesatkan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar