Filsafat adalah studi tentang seluruh
fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konsep mendasar.[1] Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses
itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak
diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Munculnya
Filsafat
Filsafat, terutama Filsafat barat
muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika
orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan
lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi
untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya
mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala
itu seperti Babilonia, Yudea (Israel)
atau Mesir. Jawabannya sederhana: di
Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta
pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Orang Yunani pertama yang bisa
diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki.
Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Sokrates, Plato
dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato
sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa
sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”.
Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
Buku karangan plato yg terkenal
adalah berjudul "etika, republik, apologi, phaedo, dan krito".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar