Batuan Beku
Batuan beku memiliki 2 kategori, yakni menurut tempat pembukuannya & menurut mineral yang menyusunnya.
Berdasarkan tempat pembekuan:
Batuan beku memiliki 2 kategori, yakni menurut tempat pembukuannya & menurut mineral yang menyusunnya.
Berdasarkan tempat pembekuan:
- Batuan beku dalam, batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
- Batuan beku korok (gang), batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
- Batuan beku luar, batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah: basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
Berdasarkan mineral penyusun:
- Mineral ringan (bersifat asam), tersusun atas mineral – mineral ringan biasanya berwarna terang,mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga termasuk batuan yangbersifat asam.
- Mineral berat (bersifat basa), tersusun atas mineral – mineral berat biasanya berwarna gelap, sukar pecah, dan kandungan silikatnya sedikit sehingga termasuk batuanyangbersifat basa
BATUAN BEKU DALAM
GRANIT
Granit adalah
jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit
kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai
batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan
jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum.
Meja granit sebagai bidang
acuan dalam proses pengukuran
Dalam bidang industri dan
rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran
dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid),
non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah.
Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate
Measuring Machine).
SIENIT
Sienit berwarna
abu-abu terang, berbutir sedang - kasar dengan tekstur phaneritik. Dari
pengamatan megaskopik terlihat orthoklas/ K-feldspar dominan, sedikit
plagioklas dan biotit, batuan mempunyai sifat ke magnitan lemah sampai sedang.
Dari pengamatan sayatan tipis menunjukan tekstur holokristalin,
hipidiomorfik, berbutir halus sampai 1 mm, bentuk sub hedral–anhedral, disusun
oleh mineral orthoklas / K.Felsdpar, plagioklas, biotit, epidot kalsedon, sfene
dan mineral opak, lempung, masih terlihat relieks kembar poliomtetik. Batuan
sienit terdapat sebagai blok-blok insitu di lereng Moncong Talalo di sekitar
Kocara, intrusi ini diduga berlangsung pada kala Miosen Awal.
DIORITE
Diorite adalah
batuan beku plutonik, yaitu batuan antara granite dan gabbro. Batuan ini
mengandung sedikit Kalsium (soda) plagioklas feldspar, mineral berwarna terang,
dan hornblende berwarna hitam. Tidak seperti granit, batuan diorite tidak
mengandung mineral kuarsa atau sangat sedikit, dan juga tidak seperti gabbro,
diorite mempunyai warna yang lebih terang dan mengandung soda, tidak mengandung
kalsit plagioklas. Apabila batuan diorite ini dihasilkan dari letusan gunung
api maka akan terjadi pendinginan menjadi lava andesite.
GABRO
Gabbro berwarna
gelap, mempunyai bentuk ukuran butir serabut dari proses intrusive dan
merupakan batuan beku akibat proses plutonic seperti granit, hanya saja batuan
gabbro mempunyai kandungan silica yang lebih rendah dan tidak mengandung
mineral kuarsa, alkali feldspar dan hanya mengandung mineral plagioklas yang
sering dijumpai berwarna gelap dengan kandungan kalsium yang tinggi. Mineral
mineral gelap lainnya yang sering terdapat pada batuan ini adalah amphibole,
pyroxene dan kadang kadang juga biotite, olivine, magnetite, ilmenite dan
apatite. Proses erupsi yang dialami gabbro sama seperti dengan yang dialami
batuan Basalt. Mineral mineral utama pembentuk batuan Gabbro adalah hornblende,
magnetite dan mineral mineral terang dari plagioklas. Gabbro adalah nama sebuah
kota di Tuscany, Italia.
BATUAN BEKU KOROK
PROFIR GRANIT
Granit porfiri disebut
dengan gang (batuan intrusi). magma yang
mempunyai susunan granit
itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang
terbentuk itu disebut
porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.
PROFIR DIARIT
Profir Diarit adalah batuan yang berpotensi menjadi batuani induk
(“Host Rocks”), mineralisasi logam dasar dan logam mulia yang terbentuk bersama
urat kuarsa, tersebar dan mengisi rekahan /retakan dengan ubahan hidrotermal
propilit, argilit, pilik dan potassik. Ditemukannya mineral petunjuk epidot,
diopsid aktinolit, (garnet?), berasosiasi dengan magnetit memberi gambaran
kearah dugaan bahwa telah terjadi proses pyrometasomatisma yang menghasilkan
mineralisasi skarn.
BATUAN BEKU LUAR
RIOLIT
Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang
lazimnya dari letupan gunung berapi. yang terbentuk daripada pembekuan magma di
luar permukaan bumi. Riolit adalah bersifat asid dan bes. Namun sebenarnya
sifat asid batuan ini bergantung kepada kandungan silika di dalamnya. Riolit di
anggap berasid apabila kandungan silikanya melebihi 66%. Riolit sering
ditemukan berupa lava.
Riolit bisa digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi
bangunan, plesteran, isolator temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter,
bahan pembawa (media) dan campuran makanan ternak.
TERAHIT
batuan
trakhit mempunyai warna batuan abu-abu putih kehijauan dan mempunyai sifat
batuan asam (felsik) dengan mineral penyusunnya silikat, magnesium oksida,MnO,
dan mineral penyusun lainya. Pada batuan ini terdapat lubang- lubang gas yang
terisi oleh mineral sekundernya pada batuan ini terdapat mineral silikat, MnO,
Al2O3,Fe2O3 dan masih banyak lagi mineral penyusun lain nya
ANDESIT
Andesite
berasal dari Magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal
yang mengalir, beberapa diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa
kilometer. Magma Andesite dapat juga menghasilkan letusan seperti bahan peledak
yang kuat yang kemudian membentuk arus pyroclastic dan surges dan suatu kolom
letusan yang sangat besar. Bagian-bagian
kecil yang berwarna hitam disebut mineral biotite dan yang berwarna putih
disebut potassium feldspar Kristal terbesar dinamakan phenocryst, terbentuk
jauh sebelum lava terletuskan dan membeku, dan kristal-kristal tersebut dari bentuknya
dapat menceritakan sejarah dari proses perjalanan magma. bertexture porphyritic
OBSIDIAN
Batu obsidian sebenarnya
bukan batu tambang melainkan sejenis batu lahar yang dimuntahkan dari kawah
gunung api. Batu obsidian sebenarnya bukanlah batu atau mineral, melainkan kaca
natural yang terbentuk dari hasil pendinginan lahar gunung berapi yang cepat,
karena proses pendinginannya terlalu cepat maka jarang terjadi pembentukan
kristal di dalamnya, jadi tidak ada struktur kristal di dalam batu obsidian
seperti batu mineral lain. Warnanya bening seperti kaca dan warnanya
kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang
yang berwarna kuning atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan
dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat
dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika tercampur mineral mineral
tertentu warnanya akan berubah. Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5
berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.
BASALT
Batuan basalt berwarna
gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan kandungan mineral silika batuan
vulkanik, yang biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran
butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.
Mineral-mineral ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang
berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.
Gelembung gelembung dari gas karbon dioksida dan uap air terbentuk dan melakukan ekspansi pada batuan yang meleleh mendekati permukaan. Pada periode yang panjang di bawah gunung api, butiran butiran berwarna hijau dari mineral olivine keluar dari larutan.
Sehingga gelembung gelembung dan butiran butiran tersebut atau phenocrysts menggambarkan dua kejadian yang berbeda di dalam pembentukan batuan basalt tersebut.
Gelembung gelembung dari gas karbon dioksida dan uap air terbentuk dan melakukan ekspansi pada batuan yang meleleh mendekati permukaan. Pada periode yang panjang di bawah gunung api, butiran butiran berwarna hijau dari mineral olivine keluar dari larutan.
Sehingga gelembung gelembung dan butiran butiran tersebut atau phenocrysts menggambarkan dua kejadian yang berbeda di dalam pembentukan batuan basalt tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar