A.
Pengertian Perkembangan Anak
Perkembangan adalah suatu proses perubahan yang
progresif dan kontinu yang bersifat kualitatif dalam diri individu, mulai dari
lahir sampai mati. Pengertian lain perkembangan adalah proses terjadinya
berbagai perubahan yang bertahap yang dialami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang berlangsung
secara sistematis, prosesif dan berkesinambungan baik yang menyangkut fisik
maupun psikis.
Semua yang berkembang maju pada bentuk dan keadaan
yang lebih baik dan lebih maju, artinya progresif. Manusia terus berkembang
maju secara fisik dari kekuatan tubuhnya dan fungsi-fungsinya perkembangan
itupun dialaminya secara berkesinambungan atau bertahap, seperti dari merangkak
menjadi berdiri, dari berdiri menjadi berjalan, dan tidak mungkin bayi itu
kembali merangkak.
Demikian pula dengan perkembangan psikis manusia, ada
yang berkembang karena dorongan alamiahnya dan ada yang dipacu melalui
aktifitas eksternal misalnya belajar disekolah dan berinteraksi dengan
masyarakat, perkembangan kejiwaan yang membentuk suatu kepribadian manusia
berhubungan dengan menyuruh anaknya rajin mengaji dan bergaul dengan
orang-orang yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur. Pergaulan itu akan
memberikan pengaruh terhadap perkembangan kejiwaan anaknya. Dalam ajaran Islam,
terdapat pernyataan bahwa semua manusia yang dilahirkan dalam keadaan bersih
dari dosa.
B.
Ciri-Ciri Perkembangan Anak
Ciri-ciri perkembangan secara umum dari tanda-tanda fisik yaitu
a.
Perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ
tubuh lainnya
b.
Tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya
c.
Lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak-anak yang
terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah rambut halus dan
gigi susu dan pergantian karakteristik seks pada usia remaja baik primer maupun
sekunder).
Sedangkan perkembangan psikisnya, yaitu :
- Dengan adanya tanda-tanda semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan kematangan kemampuan berfikir
- Mengingat serta imajinasi kreatifnya dari yang fantasi kerealitas
- Lenyapnya masa mengoceh berkembangannya rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.
C.
Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak
- Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending) mencapai kematangan atau masa tua.
- Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi. Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi, maupun sosial saling mempengaruhi.
- Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu. Yang merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan syarat bagi perkembangan selanjutnya.
- Perkembangan yang terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan dalam waktu dan tempo yang berbeda.
- Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
- Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan. Yang berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan dari bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan masa tua.
D.
Fase-Fase Perkembangan Pada Anak
Fase-fase psikoseksual dalam perkembangan anak, yaitu :
1.
Fase Oral/mulut (0 – 18 bulan), ciri-cirinya :
a.
terjadi pada anak yang baru dilahirkan
b.
bayi sangat bergantung pada air susu ibu
c.
sensorinya sangat dekat dengan putting dan benda yang
menyerupainya seperti dot
d.
menyusu merupakan sumber energinya
e.
mudah frustasi jika tidak segera disusui ketika ia
mengingingkannya
f.
mulut merupakan alat utama untuk memperoleh kepuasan
g.
dorongan oral terdiri atas 2 komponen, yaitu dorongan
libido dan dorongan agresif. Dorongan libido, yaitu dorongan seksual pada anak,
yang berbedas libido pada orang dewasa. Dorongan libido merupakan dorongan
primer dalam kehidupan yang merupakan sumber energi dari ego dalam mengadakan
hubungan dengan lingkungan, sehingga memungkinkan pertumbuhan ego. Ketegangan
oral akan membawa pada pencarian kepuasan oral yang ditandai dengan diamnya
bayi pada akhir menyusui. Adapun dorongan agresif dapat terlihat dalam perilaku
menggigit, mengunyah, meludah dan menangis.
h.
Memerlukan curahan kasih sayang sedalam-dalamnya dari
ibu
i.
Keterlambatan memberikan air susu kepada bayi
berpengaruh buruk pada perkembangan mentalnya.
2.
Fase Anal (1,5 – 3 tahun), yaitu :
a.
matangnya saraf-saraf otot sfingter anus
sehingga anak mulai dapat mengendalikan buang air besarnya
b.
kepuasan dan kenikmatan anak terletak pada anus
c.
kenikmatan diperoleh ketika menahan buang air besar.
Kenikmatan lenyap setelah buang air besar selesai
d.
anak semula dibiarkan buang air kecil sesuai
kebiasaanya dan tidak dimarahi orang tuanya
e.
orang tua mengajarkan tata cara buang air kecil
sehingga anak mengerti dan membiasakan diri
f.
perkembangan menuju pada kemandirian.
3.
Fase Uretral, yaitu :
a.
perpindahan dari fase anal ke fase phallus
b.
erotik uretral mengacu pada kenikmatan dalam
pengeluaran dan penahanan air seni seperti pada fase anal
c.
jika fase uretral tidak dapat diselesaikan dengan baik,
anak akan mengembangkan sifat uretral yang menonjol, yaitu persaingan dan
ambisi sebagai akibat timbulnya rasa malu karena kehilangan control terhadap
uretra
d.
jika fase ini dapat diselesaikan dengan baik, anak akan
mengembangkan persaingan sehat yang menimbulkan rasa bangga akan kemampuan
diri. Anak laki-laki meniru dan membandingkan dengan ayahnya.
4.
Fase Phallus (3 – 5 tahun), yaitu :
a.
pada fase ini anak mulai mengerti jenis kelaminnya
b.
sering mempermainkan kelaminnya dan merasakan
kenikmatan bagi dirinya
c.
jika perbuatan anak mempermainkan kelaminnya dilarang
dan ditakut-takuti, hal tersebut akan berpengaruh buruk kepada jiwanya, dan
dapat mengakibatkan impotensi
d.
rasa cemburu yang kuat
5.
Fase Latensi (5/6 tahun – 11/13 tahun), yaitu:
a.
pada fase ini, semua aktivitas dan fantasi seksual
seakan-akan tertekan
b.
hasrat bermain yang sangat tinggi yang melupakan hasrat
seksualnya
c.
informasi tentang seksualitasnya berkembang karena
pergaulan dengan teman sebayanya
d.
riskan dengan gangguan homoseksual
e.
minat belajar menurun karena melemahnya kontorl diri.
6.
Fase Genital (11/13 tahun – 18 tahun), yaitu :
a.
proses perkembangan psikoseksual mencapai titik
terakhir
b.
organ-organ seksual mulai aktif sejalan dengan mulai
berfungsinya hormone-hormon seksual
c.
terjadi perubahan fisik dan psikis
d.
tulang dan organ seks menampakkan diri, remaja putri
mencapai kecepatan pertumbuhan maksimal pada usia sekitar 12 - 13 tahun,
sedangkan remaja putra sekitar 14 - 15 tahun
e.
postur tubuh anak gadis tampak lebih tinggi daripada
anak laki-laki (usia 11 – 14 tahun)
f.
pada anak perempuan tumbuh payudara, rambut pubes,
terjadinya menstruasi, bokong mulai membesar, pinggang ramping dan suara feminism.
Adapun pada anak laki-laki terlihat buah pelir dan penis mulai membesar,
tumbuhnya rambut pubes, rambut kumis, suara mulai membesar
g.
terjadi mimpi basah, yaitu keluarnya air mani ketika
tidur (mimpi basah)
h.
munculnya nafsu birahi yang menggebu
7.
Masa Remaja, yaitu :
a.
masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu
terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan
pertumbuhan secara psikis yang bervariasi
b.
pada masa remaja (12 sampai dengan 21 tahun) terdapat
beberapa fase:
-
fase remaja awal (usia 12 tahun sampai dengan 15 tahun)
-
remaja pertengahan (usia 15 tahun sampai dengan 18
tahun)
-
masa remaja akhir (usia 18 sampai dengan 21 tahun)
c.
fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat
dari usia 11 – 16 tahun
d.
fase pubertas setiap individu bervariasi
e.
masa pubertas terjadi tumpang tindih antara masa anak
dan masa remaja
f.
remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja hormone
dalam tubuhnya
g.
berdampak pada bentuk fisik (organ seks) dan psikis,
terutama emosi (mental).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar