Selasa, 24 Januari 2012

Sejarah Rawi Hadist


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Setelah mempelajari ilmu – ilmu tentang hadits selama satu semester ini, sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa sanad itu merupakan rangkaian para rawi yang dijadikan sandaran para pentakhrij hadits untuk menentukan kualitas suatu matan hadits. Nilai suatu hadits sangat dipengaruhi oleh hal ihwal, sifat-sifat, tingkah laku, biografi, madzhab-madzhab yang dianutnya, serta cara penerimaan dan penyampaian suatu hadits dari satu rawi kepada rawi yang lain.
Oleh karena itu, sangat penting kiranya ada bab yang khusus membahas tentang sejarah – sejarah para rawi hadits. Dalam makalah ini kami akan membahas sedikit tentang sejarah para rawi hadits sebagai langkah awal dalam mempelajari ilmu rijalul hadits.

1.2     Tujuan Pembahasan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memaparkan penjelasan –penjelasan tentang sejarah – sejarah para perawi hadits yang juga dengan sejarah itu, dapat ditentukan kualitas sebuah hadits.


1.3     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Ahmad ?
2.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Bukhari ?
3.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Muslim ?
4.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Abu Dawud ?
5.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Ibnu Majah ?
6.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Turmudzi ?
7.      Bagaimana sejarah kehidupan Imam Nasa'i ?



 BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH SINGKAT PARA RAWI HADITS
            Dalam bab pembahasan ini, kami akan membahas sedikit tentang sejarah para rawi hadits. Yang kami bahas dalam bab ini adalah sejarah Imam As - Sab'ah ( امام السبعة   ), karena mereka adalah ulama' perawi hadits yang paling besar pengaruhnya dalam periwayatan hadits. Adapun Imam As – Sab'ah itu, mereka adalah Imam Ahmad, Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Ibnu Majah, Imam Turmudzi, dan Imam Nasa'i.
  1. IMAM AHMAD
Beliau terkenal dengan nama Imam Ahmad Ibnu Hanbal. Nama asli beliau adalah Abu Abdullah Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal Asy-Syaibany Al-Marwazy Al-Baghdady. Beliau berasal dari Maru, namun dilahirkan di Baghdad karena ketika ibundanya sedang mengandungnya, beliau pergi ke Baghdad dan dilahirkan disana pada bulan Robi'ul Awal tahun 164 H. atau bulan Nopember tahun 780 M.
Selama di baghdad, beliau belajar pada Yazid ibn Harun dan Yahya ibn Sa'id sampai umur 19 tahun. Ketika Imam Syafi'i memberikan kuliah di Baghdad, beliau juga sering turut serta. Pada kesempatan inilah beliau semoat diperintah oleh Imam Syafi'i untuk memperdalam ilmu hadits. Beliau meriwayatkan hadits dari Basyar ibn Al-Mufadhol, Ismail ibn Ulainah, Sufyan ibn 'Uyainah, Yahya ibn Sa'id Al-Qaththan, Abu Daus Ath-Thoyalisi, Asy-Syafi'i, Mu'tamir ibn Sulaiman, dan lain sebagainya.
Beliau telah menyusun musnad, yang didalamnya terdapat hadits – hadits yang tidak ditemukan oleh orang lain. Musnad Imam Ahmad ini terdiri dari 6 jilid yang memuat tidak kurang dari dari 30.000 atau 40.000 hadits ynag telah beliau seleksi dari 75.000 hadits. Beliau juga menyusun kitab-kitab lain, diantaranya adalah Al-'Ilal, At-Tafsir, An-Nasikh wal Mansukh, Az-Zuhd, Al-Masail, Al-Fadhoil, Al-Faro'id, Al-Manasik, Al-imam, dan lain lain.
Dalam pernikahannya, beliau dikaruniai dua orang anak yang terkenal dalam bidang hadits yakni Shalih dan Abdullah yang banyak menerima hadits dari ayahnya dan memesukkan sejumlah hadits ke dalam musnad ayahnya.
Akhirnya, sesudah beliau mencapai derajat Al-Imam, lantas beliau mengundurkan diri dari tugasnya dan masuk dalam kehidupan zuhud, beliau wafat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal 241 H. atau 31 Juli 855 M. pada usia ke 75 tahun di Baghdad.

  1. IMAM BUKHORI
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail inb Al-Mughirah ibn Bardizbah Al-Bukhary. Beliau lebih dikenal dengan nama Al-Bukhary, hal ini disandarkan pada tempat kelahirannya, yakni Bukhara. Ayahnya yang bernama Ismail terkenal sebagai ulama' Shalih. Sementara kakeknya yang masuk islam mula-mula adalah Al-Mughirah yang diislamkan oleh Al-Yaman Al-Ja'fi gubernur Bukhara.
Imam Bukhari sejak kecil telah ditinggalkan oleh ayahnya, namun tidak berarti lepas kontrol, berkat usaha yang dilakukan ibunya, beliau muncul ke permukaan dengan segudang bakatnya yang cenderung luar biasa. Beliai memilki ketajaman ingatan dan hafalan yang melebihi orang lain. Ketika usianya menginjak 10 tahun, beliau mempelajari ilmu hadits pada Ad-Dakhili, seorang ahli yang mahir dalam bidang tersebut. Setahun kemudian beliau mulai menghafal hadits – hadits Nabi SAW. dan sudah berani mengoreksi kesalah dari guru yang keliru menyebutkan periwayatan hadits. Dan dalam usia 16 tahun, beliau sudah menghafal hadits-hadits dalam kitab karangan Al-Mubarak dan karangan Waqi' Al-Jarrah, serta melawat ke berbagai kota untuk mendatangi ulama'-ulama' hadits, diantaranya adalah kota Maru, Naisaburi, Ray, Baghdad, Basrah, Kufah, Madinah, Makkah, Mesir, Damaskus, dan 'Asqolani.
Guru-gurunya dalam bidang hadits lebih dari 1000 orang. Beliau sendiri pernah menyebutkan kalau kitab Shahih Al-Bukhari disusun dari hasil menemui 1.080 orang guru dalam bidang ilmu hadits.
Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap tentang suatu hadits, baik mengenai hadits itu sendiri maupun mengenai orang yang meriwayatkannya, beliau melawat ke daerah-daerah seperti Syam, Mesir, Aljazair, Basrah, Kufah, Baghdad, Dan lain lain. Dari pelawatannya tersebut, beliau berhasil mengumpulkan sekitar 600.000 hadits, 300.000 hadits di antaranya beliau hafal. Hadits yang dihafalnya ini terdiri atas 200.000 hadits yang tidak shohih, dan 100.000 hadits yang shohih.
Ketelitian beliau yang sangat tinggi dalam periwayatan suatu hadits menyebabkan para ulama' hadits menempatkan kitab Ash-Shahihnya pada peringkat pertama dalam urutan kitab-kitab hadits.
Imam Bukhari dilahirkan pada malam tanggal 13 Syawal 194 H. dan wafat dada tanggal 30 Ramadlan tahun 256 H.
  1. IMAM MUSLIM
Nama lengkap beliau adalah Abu Husai Muslim ibn Al-Hijjaj Al-Qusyairi An-Naisabury. Beliau dinisbatkan kepada An-Naisabury karena lahir dan wafat di Naisabur.
Imam muslim adalah orang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan dan memiliki kegigihan dalam mencarinya, terutamadalam bidang hadits. Semenjak kecil, ketika ketika umurnya menginjak 14 tahun, beliau mulai mengkhususkan diri belajar ilmu hadits pada guru-gurunya di Naisabur. Karena ketertarikannya pada hadits, beliau melawat ke luar negeri untuk memperdalami bidang hadits, di antaranya ke Hijaz, Irak, Suriah, dan Mesir.
Dalam perjalananya ini beliau bertemu guru-guru terkemuka dalam bidang hadits, di antaranya adalah Imam Bukhari, Tirmidzi, Yahya ibn Sa'id, Muhammad ibn Makhlad, Muhammad ibn Ishaq ibn Khuzaimah, Muhammad ibn Abdul Wahab Al-Farra, Ahmad ibn Salamah, Abu Awamah, Ya'qub ibn Ishaq Al-Isfarayini, Nalr ibn Ahmad, dan sebagainya.
Imam Muslim lahir di Naisabur pada tahun 206 Hijriyah dan wafat di Naisabur pula pada tahun 261 Hijriyah.
  1. ABU DAWUD
Nama lengkap beliau adalah Abu Dawud Sulaiman ibn Al-Asy'ats Al-Azdi. Beliau adalah seorang ulama', hafidh, dan ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan keislaman, khususnya ilmu fiqh dan hadits.
Pendidikannya dimulai dengan belajar bahasa Arab, Al-Qur an, dan pengetahuan agama lainnya. Menginjak usianya yang ke 21 tahun, beliau mulai melakukan penjelajahan untuk mencari ilmu keberbagai Negara Islam, di antaranya adalah Hijaz, Syam, Mesir, Baghdad, Khurasan, Ray, Hrat, Kuffah, Tarsus, Basrah, dan sebagainya.
Dalam perjalanan tersebut, beliau bertemu dengan banyak guru dan pakar hadits. Kepada merekalah beliau berguru, di antara mereka adalah Ibn Amr Ad-Darir, Abdullah ibn Maslamah, Qa'nabi, Abi Al-Walid Ath-Thayalisi, Sulaiman ibn Harb, Ahmad ibn Muhammad ibn Harun Al-Khalal Al-Hanbali, Yahya ibn Ma'in, Qutaibah ibn Sa'id, Ubaidillah ibn Umar ibn Maisarah, Abu Bakar ibn Abi Syaibah, Muhammad ibn Musanna, Muhammad ibn Al-'Ala, dan lain sebagainya.
Pasca perjalanan studinya, beliau berhasil menyusun kitab hadits yakni Sunan Abi Dawud. Dalam kitab tersebut, Abu Dawud mengumpulkan 4.800 hadits yang beliau sarikan dari 500.000 hadits yang dihafalnya. Kitab ini disusun berdasarkan sistematika fiqh, yakni memuat hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum.
Abu Dawud lahir di Basrah pada tahun 202 Hijriyah, dan wafai pada tahun 275 Hijriyah di Basrah juga.

  1. IBNU MAJAH
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid, dan terkenal dengan nama Ibnu Majah.
Beliau mulai belajar sejak masih muda. Disebutkan, bahwa ia mulai belajae hadits sejak usia 15 tahun pada seorang guru bernama Ali ibn Muhammad At-Tanafasi. Pasa usia 21 tahun, beliau mulai mengunjungi berbagai Negara , di antaranya adalah Ray, Basrah, Kuffah, Baghdad, Khurasan, Mesir, dan lain sebagainya. Dari perjalanannya, beliau telah berhasil mengumpulkan beribi-ribu hadits dari guru-guru terkemuka, di antaranya dari Abu Bakar ibn Abi Syaibah, Muhammad ubn Abdullah ibn Nurmayr, Hisyam ibn Ammar, Ahmad ibn Al-Azhar, Basyar ibn Adam, para pengikut Imam Malik, dan Al-Lays.
Disamping itu, banyak pula yang meriwayatkan hadits dari beliau, di antaranya adalah Ibnu Sibawaih, Muhammad ibn Isa As-Saffar, Ishaq Ibn Muhammad, Sulaiman ibn Yazid, Ibrahim ibn Dinar Al-Jarasyi Al-Hamdani, dan lain sebagainya.
Dengan bekal ilmu yang dimilikinya, beliau mencurahkan ilmu pengetahuannya dalam bentuk tulisan. Di antara hasil karangannya adalah As-Sunan, suatu karya yang termasyhur dalam ilmu hadits, dan dikenal dengan Sunan Ibnu Majah.
Imam Ibn Majah lahir di Qazwin, Irak pada tahun 209 Hijriyah, dan wafat di Qazwin pula pada tanggal 20 Ramadlan tahun 273 Hijriyah.
  1. IMAM TURMUDZI
Nama lengkap beliau adalah Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah, salah seorang ulama' terkemuka dalam bidang hadits.
Beliau banyak menerima hadits dari Abdullah ibn Musawiyah Al-Jumahi, Ali ibn Hujar Al-Mawaezi, Qutaibah ibn Sa'id Ats-Tsaqafi, abu Musbah, Abu Bakar Az-Zuhdi Al-Madini, Ibrahim ibn Abdullah ibn Hatim Al-Hawari, dan sebagainya.
Sebagai panutan dalam bidang hadits, sudah tentu beliau memiliki murid yang banyak dan mereka inilah yang kemudian meriwayatkan hadits darinya. Diantara mereka adalah Al-Mahmudi yang meriwayatkat kitab Al-Jami'.
Imam Turmudzi dikenal sebagai salah seorang ulama' yang mendapat asuhan dan didikan dari Imam Bukhari. Dari beliaulah Imam Turmidzi mempelajari ilmu hadits, mendalami fiqh, dan sebagainya. Berkat kecerdasab dan kepandaiannya dalam bidang hadits, Imam Bukhari merasa kagum padanya sekaligus mengakui kelebuhannya tersebut.
Mengenai karya Imam Turmudzi yaitu kitab Al-Jami', sebagaimana komentar yang disampaikan oleh Abu Ismail Abdullah ibn Muhammad Al-Anshary, yang mengatakan bahwa Jami' At-Tirmidzi memiliki keistimewaan dan kelebihan bila dibandingkan dengan Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, kedua kitab shahih ini hanya dapat dipahami dan diambil manfaatnya oleh orang-orang yang berilmu luas saja. Tapi berbeda dengan kitab Jami' At-Tirmidzi, orang dengan mudah dapat memahami isinya. Selain dari kitab tersebut, sesungguhnya Imam Turmudzi telah banyak menyusun kitab lain, namun sampai saat ini yang berkembang di masyarakat hanyalah kitab Al-Jami' At-Tirmidzi dan kitab Asy-Syamail saja.
Imam Turmudzi lahir pada tahun 209 Hijriyah dan wafat pada tahun 279 Hijriyah.
  1. IMAM NASA'I
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdurrahman Ahmad ibn Syu'aib ibn Ali ibn Sinan An-Nasa'i, dengan nama panggilan Abu Abdurrahman An-Nasa'i.
Sebagai salah seorang ulama' hadits, beliau menyusun kitab tentang hadits yakni Sunan An-Nasa'i yang dinamakan Al-Mujtaba.
Masa kecil beliau dilewatkan di kota kelahirannya, Nasa' Khurasan, dengan belajar menghafal Al-Qur'an dan mempelajari ilmu-ilmu dasar Islam. Kemudian pada usianya yang ke 15 tahun, beliau mulai pengembaraanya untuk memperdalam ilmu pengetahuan khususnya ilmu hadits. Imam Nasa'i sempat mengembara ke Hijaz, Irak, Mesir, Syam, dan Aljazair. Disanalah beliau berjumpa dengan para ulama' pakar ilmu hadits.
Nama-nama guru beliau sekaligus sebagai sumber menerima hadits adalah Qutaibah ibn Sa'id, Ishaq ibn Ibrahim, Ahmad ibn Abduh, Amr ibn Ali, Hamid ibn Mas'adah, Imran ibn Musa, Muhammad ibn Maslamah, Ali ibn Hajar, Muhammad ibn Mansuh, Ya'qub ibn Ibrahim, Harits ibn Miskin, Ali ibn Tarsyam, Muhammad ibn Abdul A'la, Mahmud ibn Ghailan, Abu Dawud As-Sijitsani, dan lain sebagainya.
Setelah menjadi muhadits, beliau tinggal di Mesir. Di sinilah beliau menyebarkan hadits-haditsnya dan diterima oleh murid-muridnya. Diantara mereke yang meriwayatkan hadits An-Nasa'i adalah Abu Basyar Ad-Daulabi, Abu Qasim Ath-Thabari, Abu Ja'far At-Tahawi, Muhammad ibn Harun ibn Syu'aib, Abdul Maimun ibn Rasyid, dan lain sebagainya.
Selain sebagai ahli hadits, beliau juga seorang fuqaha' yang bermadzhabkan Syafi'i yang zahid, wara', dan juga seorang politikus. Terbukti beliau pernah terjun ke medan perang bersama gubernur Mesir untuk memerangi musug negara.
Imam Nasa'i menulis beberapa kitab yaitu As-Sunanul Kubra, As-Sunanul Mujtaba, At-Tamyiz, Adl-Dlu'afa', Khasha'ish Amirul Mu'minin Ali ibn Abi Thalib, Musnad Ali, Malik, Manasik al-Hajj, dan kitab tafsir.
Setahun sebelum wafat, beliau pindah dari mesir ke Damaskus. Di kota ini beliau menulis kitab Khashaish Ali ibn Abi Thalib, dengan harapan supaya penduduk Damaskus tidak lagi membenci Ali ibn Abi Thalib. Kemudian beliau pindah ke Makkah dan wafat pada tahun 303 H. Jenazahnya dimakamkan di antara bukit Shafa dan Marwah, pada usia 85 atau 87 tahun.














BAB III
KESIMPULAN

v  Imam Ahmad berasal dari Maru, namun dilahirkan di Baghdad karena ketika ibundanya sedang mengandungnya, beliau pergi ke Baghdad dan dilahirkan disana pada bulan Robi'ul Awal tahun 164 H. atau bulan Nopember tahun 780 M. , beliau wafat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal 241 H. atau 31 Juli 855 M. pada usia ke 75 tahun di Baghdad.
v  Imam Bukhari lahir di Bukhara pada malam tanggal 13 Syawal 194 H. dan wafat dada tanggal 30 Ramadlan tahun 256 H
v  Imam Muslim lahir di Naisabur pada tahun 206 Hijriyah dan wafat di Naisabur pula pada tahun 261 Hijriyah.
v  Abu Dawud lahir di Basrah pada tahun 202 Hijriyah, dan wafai pada tahun 275 Hijriyah di Basrah juga.
v  Imam Ibn Majah lahir di Qazwin, Irak pada tahun 209 Hijriyah, dan wafat di Qazwin pula pada tanggal 20 Ramadlan tahun 273 Hijriyah.
v  Imam Turmudzi lahir pada tahun 209 Hijriyah dan wafat pada tahun 279 Hijriyah.
v  Imam Nasa'i lahir di Khurasan dan wafat di Makkah pada tahun 303 H. Jenazahnya dimakamkan di antara bukit Shafa dan Marwah, pada usia 85 atau 87 tahun.





DAFTAR PUSTAKA

Soetari, Endang.1994.Ilmu Hadits Kajian Riwayah dan Dirayah.Bandung:CV.MIMBAR PUSTAKA

Al-'Asqalani, Ibn Hajar.Bulughul Marom.Surabaya:Al-Hidayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar