Selasa, 24 Januari 2012

Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Psikologi


Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Psikologi
Psikologi atau  ilmu jiwa meerupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental yang terjadi pada manusia. Dengan kata lain ilmu ini meneliti tentang peranan yang digunakan dalam perilaku manusia. Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran (kognisi), perasaan (emosion), dan kehendak (konasi). Dengan demikian, psikologi merupakan sebuah ilmu penting yang harus dipelajari sebelum kita mengkaji tentang akhlak. Prof. Ahmad Lutfi berpendapat, “ilmu akhlak tidak akan bisa dijabarkan dengan baik tanpa dibantu oleh ilmu jiwa (psikologi).” Itulah yang menyebabkan Imam Al Ghozali sebelum mengajar ilmu akhlak, beliau mengajarkan terlebih dahulu kepada muridnya mengenai ilmu jiwa, dan itulah mengapa Imam Al Ghozali menyusun kitab Ma’arijul qudsi fi madaarji ma’ariftin nafsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu jiwa dan ilmu akhlak bertemu karena pada dasarnya objek atau sasaran kedua ilmu tersebut adalah manusia. Melalui ilmu jiwa, sifat-sifat psikologis yang dimiliki seseorang, jiwa  yang bersih dari dosa dan maksiat serta dekat dengan tuhan misalnya, akan melahirkan sikap dan perbuatan yang tenag pula, sebaliknya jiwa yang kotor, banyak berbuat maksiat dan kesalahan serta jauh dari Tuhan akan melahirkan jiwa yang jahat, sesat dan menyesatkan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar